Awal Tahun 2022, Warga Nahdliyin Berbondong-Bondong Hadiri Lailatul Ijtima NU Kutorejo

    Awal Tahun 2022, Warga Nahdliyin Berbondong-Bondong Hadiri Lailatul Ijtima NU Kutorejo
    Warga Nahdliyin serius mendengarkan Pengajian Kitab Risalatul muawanah

    MOJOKERTO - Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kutorejo menggelar Lailatul Ijtima di Masjid Baitussajidin Desa Karangdiyeng Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto Sabtu (01/01/2022) Malam.

    Meskipun hujan mengguyur sejak sore, semangat warga nahdliyin tidak surut untuk hadir dalam kegiatan Laialtul Ijtima. "Tetap hadir, " ungkap salah satu Nahdliyin dari Ranting Desa Kertosari. "Gratis, NU Kertosari sudah menyiapkan armada untuk warga, yang diambilkan dari hasil KOIN NU, " lanjutnya

    Kegiatan dimulai Pukul 19.08 WIB yang diawali denga salat Isya berjamaah dan dilajutkan dengan berbagai amalan warisan para Ulama Salaf. "Salat Sunnah Taubat, Tasbih, Tahlil dan Istighosah serta ngaji Fikih dan akhlak, " terang Kiai Jazuli, Ketua LDNU Kec. Kutorejo menjelaskan kepada awak media.

    Nampak hadir rombongan Pengurus MWC NU Kec. Kutorejo. Dalam sambutannta, H. Sarwo Edy selaku Wakil Ketua mengharapkan kegiatan Lailatul Ijtima bisa berjalan lebih baik lagi depannya. “Lailatul ijtima’ ini harus terus berjalan secara lebih semarak lagi”, tuturnya mengawali sambutan acara.

    Dalam sambutan lain, bapak Camat Kecamatan Kutorejo, H.Marsudin menyampaikan agar kegiatan lailatul ijtima ini bisa berjalan istiqomah. "Kami dari pemerintah wilayah kecamatan kutorejo, berharap agar kegiatan ini berjalan secara istiqomah”, sambutnya.

    KH Adzim Alawy, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto, juga memberikan pesan yang dinukil dari kitab Risalatul Muawanah agar bersegera menjalankan kebaikan dan menjaga ketaatan dalam ibadah karena hal itu merupakan kebiasaan para auliya (wali/kekasih Allah) dan ambiya (nabi). 

    "Setiap dari kita hendaknya bersegera dalam menjalankan kebaikan dan terus menjaga ketaatan dalam ibadah, hal itu ada kebiasaan para auliya dan para ambiya (nabi-nabi)”, katanya memberikan motivasi kepada jamaah. KH Adzim Alawy juga menyampaikan bahwa dalam berorganisasi, harus terus menjaga 3 pilar organisasi, yaitu ideologi, ekonomi dan budaya. (har)

    Hari Prastyo

    Hari Prastyo

    Artikel Sebelumnya

    Gandeng MODECO dan Charity Mojokerto, FKIP...

    Artikel Berikutnya

    Gelar Tahlil Kubro, 21 Dhuafa Kutorejo Terima...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Hindari Terlalu Banyak Intervensi terhadap Kewenangan, Polri di Bawah Presiden Adalah Langkah Tepat
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Visi Indonesia Emas Namun Uang Kuliah Semakin Tak Terjangkau
    Hendri Kampai: Pemimpin Sejati Meninggalkan 'Legacy', Bukan Janji, Apalagi Hutang
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?

    Ikuti Kami